#perawanlabil.
Ya kami memang perawan labil.
Maksudnya, saya dan teman saya.
Sebut saja "pinyo".
Terlalu memalukan kalau disebut namanya.
Bukan karna namanya jelek !.
Melainkan mengacu kepada parasnya pipinya yang tak indah.
Makanya saya beri nama pinyo.
Apa itu pinyo ?
Pipi nyolot.
Oke jayus. I know. Back to my topic.
Jadi saya dengan si pinyo ini sering banget curhat-curhat labil yang menandakan bahwa kami ini memang labil. Setiap akhir sms selalu diselipkan #perawanlabil. Pinyo dan saya mempunya kisah yang 25% mirip ya sodara. Tapi kisah saya klise kisah dia dramatis. Begitu pinyo berkata kepada saya. Ya kehidupan cintanya memang penuh ketragisan. Apalagi kalau membahas cowo atau pipinya. Tragis.
Malam ini saya dan pinyo sibuk ber-sms ria. Pinyo sedang mengalami hal rumit serumit rumitnya bulu ketek kusut. Susah di cerna dan susah di luruskan kembali. Jadi begini ceritanya menurut penuturan pinyo temen saya: pinyo adalah gadis biasa yang dianugrahi pipi luar biasa. Dan pinyo adalah PERAWAN LABIL YANG TIDAK SABARAN ! Ya dia tidak sabaran sehingga kehilang lalaki tanah kabayan yang bisa kita sebut varamik (maaf saya tidak bisa menyebutkan nama lengkapnya). Jadi, riz*tut* *tat* *tut* ehemmm maksud saya varamik adalah seorang mahasiswa baru di kota bandung. Nah si pinyo ini cainteh matiiiii 5 sama si varamik ini. Tapi varamik pun tak kunjung menyatakan cintanya, pinyo sedih dan butuh kepastian layaknya perempuan lainnya (Ya laki laki kami butuh kepastian ! Karna kami butuh alasan untuk tetap terus menunggumu. Ya kepastian begitu penting untuk kami kaum hawa !) Oke selesai curcol-nya. Jadi layaknya adegan pinyo dan varamik dipisahkan bagai busway yang kerap melaju meninggalkan haltenya dibelakang. Tak luput tangan mereka merangkap takdir mereka pun terpisahkan. Ya tragis memang. Bagai mendengar lagu anang separuh jiwaku pergi sehabis kejadian tersebut. Yaa tambah tragis memang. Menyesakkan dada.
Ketika kepastian itu ditawarkan oleh lelaki lain. Kepastian yang selama ini pinyo tunggu dan di nanti nanti datang dalam wujud lain, bukan datang bersama pangeran varamik. Melainkan pangeran dari tanah *tut* *tat* *tut*. Cinta lama si pinyo. Ketika cahaya kepastian itu datang, pinyo pun mengambil kepastian yang BELUM dia dapat dari varamik yang sedang sibuk mengurusi kuliahnya. Pinyo bahagia memang, tetapi bahagia itu hanya sesaat. Bukan karna kesalahan pada pihak pria, melainkan si pinyo saja yang tak pandai bersyukur. Alhasil seharian kerjanya si pinyo bermuram durja melulu. Kenangan2 indah bersama varamik pun selalu melintas dipikirannya. Ya, pinyo merasa salah pilih. Hanya varamik yang dia cinta. Ketika varamik pergi menjauhi pinyo, pinyopun merasa tak sanggup lagi. Dia butuh varamik beserta kepastiannya. Atau PERNYATAANNYA.
Pinyo lebih beruntung dari saya, setidaknya varamik memendam rasa terhadap pinyo. Rasa sayang yang tadinya ingin dikecap lidah varamik tapi gagal karna kegegabahan pinyo. Tragis betul cerita si pinyo. Tapi lebih tragis kisah saya. Ketika kami mem-flashback kisah kisah indah kami dengan seseorang yang kami cintai atau yang pernah DULU saya cintai. Pinyo dengan bangganya menceritakan kisah kisah indah nan sepele di mulai dari menggandeng tangan, menarik kantong celana, bersandar pada pundak varamik, salah naik kereta, menunggu kereta berjam jam, adegan nyaris menjatuhkan lomo baru milik varamik, sampai cerita seberapa kucel penampilannya saat bersama varamik. Ya hal hal sepele yang tidak pernah saya dapatkan, hal hal sepele yang membuat saya iri padanya (kecuali adegan nyaris menjatuhkan kamera lomo BARU milik varamik. Itu tindakan yang sangat bodoh). Apa yang bisa saya ceritakan ? Tidak ada kenangan indah atau adegan bak di komik jepang. Tidak ada yang bisa saya ceritakan dengan dada membusung sangking bangganya. Hanya penolakan yang saya ceritakan kepada iyka, ooppssss maksud saya pinyo.
Pinyo bilang, suatu saat nanti air mata kamu akan berubah jadi mutiara.pinyo juga bilang Allah itu super baik, nanti ada saatnya kamu mempunyai kenangan tersendiri dengan seseorang yang kamu cinta. Kata-kata pinyo hanya bisa menumbuhkan benih benih harapan yang seharusnya dibuang jauh jauh. Ya pinyo menjawab dengan bijak "kita hanya bisa berharap, biar Tuhan yang menjawab" benar benar bullshit. I KNOW THE ANSWER PINYO ! BIG NO FOR ME ! What the hell with words "big no now, in future ? Who the hell knows". I hate your words, pinyo !. Well, saya lelah berharap, saya juga lelah menanti. So, don't give me any reason to keep waiting for him, pinyo. Give me other solution, so pinyo said "menunggu sambil mencari pria lain lebih menjajikan". Good advice. But, I just wanna forget my past and believe myself. Someday I will found someone who loves me. I'm sure. Pinyo, nasib kita ada di tangan Allah. Tapi gue yakin lo dan gue nantinya dapet yang terbaik, mungkin lelaki yang saat ini belum tepat untuk kita. Suatu saat, pasti dia datang buat kita. Pasti pinyo entah seseorang yang sama atau seseorang yang tak terduga oleh diri kita. Pasti pinyo, itu pasti. Seseorang yang setia. Bagai pelangi yang menunggu hujan reda. Pasti :))
(*terjadi pengeditan atas permintaan sodari pinyo yang tak hentinya memprotes saya dengan pipi membusungnya. Sekian terimakasih.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar