Kita.
Terdiri dari aku, kamu, dia dan mereka.
Kita merajut cerita.
Menjadi helaian kenangan.
Indah ceria.
Terselip cita disana.
Dihiasi duka yang kita lewati.
Kenangan itu bukti.
Bahwa kita dulunya pernah bersatu.
Satu kesatuan yang kokoh.
Dimana keraguan telah tiada.
Dimana percaya itu juara.
Dimana dilema tidak ada.
Dimana tawa tercipta.
Tapi kini, tak berarti.
Semua terkikis dalam lara.
Asa pun lenyap tak tersisa.
Dimana sisa sisa cita yang kita punya ?
Melebur dalam abu kebinasaan
Apakah kamu, dia, mereka rela ?
Aku tidak.
Karena ada janji yang belum ditepati.
Karena terlalu banyak kata terucap.
Karena terlalu banyak canda terlontar.
Karena terlalu banyak kita bersama.
Bersama kita mampu.
Mengatasi cobaan yang datang.
Hingga kita bisa meraih asa.
Bersama.
Dimana senyum kita merekah.
Karena hantaman telah berlalu.
Kemenangan itu ada.
Sejatinya milik kita.
Aku, kamu, dia dan mereka.
Rabu, 15 Desember 2010
Senin, 13 Desember 2010
SM*SH- I Heart U Lyric
Kenapa hatiku cenat cenut tiap ada kamu
Selalu peluhku menetes tiap dekat kamu
Kenapa salah tingkah tiap kau tatap aku
Selalu diriku malu tiap kau puji aku
Kenapa lidahku kelu tiap kau panggil aku
Selalu merindu romaku tiap kau sentuh aku
Kenapa otakku beku tiap memikirkanmu
Selalu tubuhku lunglai tiap kau bisikan cinta
You know me so well
Girl I need U
(Girl, I need u)
Girl I love U
(Girl, I love u)
Girl I heart U
I Know you so well
Girl I need U
(Girl, I need u)
Girl I love U
(Girl, I love u)
Girl I heart U
Tahukah kamu saat kita pertama jumpa
Hatiku berkata padamu ada yang berbeda
Tahukah sejak kita sering jalan bersama
Tiap jam, menit, detikku hanya ingin berdua
Tahukah kamu, ku takkan pernah lupa
Saat kau bilang, punya rasa yang sama
Ku tak menyangka
Aku bahagia
Ingin kupeluk dunia
Kau izinkan aku tuk dapat rasakan cinta
You know me so well
Girl I need U
(Girl, I need u)
Girl I love U
(Girl, I love u)
Girl I heart U
I Know you so well
Girl I need U
(Girl, I need u)
Girl I love U
(Girl, I love u)
Girl I heart U
Hatiku rasakan cinta yang buat kusalah tingkah
I Know you so well, You Know me so well
You Heart me Girl, I heart You Back
I need u
I love u
Girl I need U
I love U
I heart U beybeh (2x)
You know me so well
(You know me so well)
Girl I need U
(Girl, I need u)
Girl I love U
(Girl, I love u)
Girl I heart U
I Know you so well
(I know you so well)
Girl I need U
(Girl, I need u)
Girl I love U
(Girl, I love u)
Tak ada yang bisa memisahkan cinta,
Waktupun takkan tega, kau dan aku bersama, selamanya
Selalu peluhku menetes tiap dekat kamu
Kenapa salah tingkah tiap kau tatap aku
Selalu diriku malu tiap kau puji aku
Kenapa lidahku kelu tiap kau panggil aku
Selalu merindu romaku tiap kau sentuh aku
Kenapa otakku beku tiap memikirkanmu
Selalu tubuhku lunglai tiap kau bisikan cinta
You know me so well
Girl I need U
(Girl, I need u)
Girl I love U
(Girl, I love u)
Girl I heart U
I Know you so well
Girl I need U
(Girl, I need u)
Girl I love U
(Girl, I love u)
Girl I heart U
Tahukah kamu saat kita pertama jumpa
Hatiku berkata padamu ada yang berbeda
Tahukah sejak kita sering jalan bersama
Tiap jam, menit, detikku hanya ingin berdua
Tahukah kamu, ku takkan pernah lupa
Saat kau bilang, punya rasa yang sama
Ku tak menyangka
Aku bahagia
Ingin kupeluk dunia
Kau izinkan aku tuk dapat rasakan cinta
You know me so well
Girl I need U
(Girl, I need u)
Girl I love U
(Girl, I love u)
Girl I heart U
I Know you so well
Girl I need U
(Girl, I need u)
Girl I love U
(Girl, I love u)
Girl I heart U
Hatiku rasakan cinta yang buat kusalah tingkah
I Know you so well, You Know me so well
You Heart me Girl, I heart You Back
I need u
I love u
Girl I need U
I love U
I heart U beybeh (2x)
You know me so well
(You know me so well)
Girl I need U
(Girl, I need u)
Girl I love U
(Girl, I love u)
Girl I heart U
I Know you so well
(I know you so well)
Girl I need U
(Girl, I need u)
Girl I love U
(Girl, I love u)
Tak ada yang bisa memisahkan cinta,
Waktupun takkan tega, kau dan aku bersama, selamanya
Selasa, 07 Desember 2010
dusta dan rindu
Dusta itu mudah
Rindu itu susah
Dikala rindu
Dusta itu muncul
Tidak rindu katanya
Mudah bukan ?
Rindu susah dikecap
Di lafalkan dengan ikhlas
Terhalang ego
Maka dari itu rindu menjadi susah
Susah di utarakan
Susah di hapuskan
Rindu itu seperti kehausan
Haus akan hadirnya
Dusta lebih berakar
Menentang setiap candu
'Aku butuh' menjadi 'aku tidak butuh'
Tapi rindu itu rumit
Rasa yang mengakar
Larut dalam setiap nafas
Rindu itu susah
Dikala rindu
Dusta itu muncul
Tidak rindu katanya
Mudah bukan ?
Rindu susah dikecap
Di lafalkan dengan ikhlas
Terhalang ego
Maka dari itu rindu menjadi susah
Susah di utarakan
Susah di hapuskan
Rindu itu seperti kehausan
Haus akan hadirnya
Dusta lebih berakar
Menentang setiap candu
'Aku butuh' menjadi 'aku tidak butuh'
Tapi rindu itu rumit
Rasa yang mengakar
Larut dalam setiap nafas
Sabtu, 20 November 2010
Park Shin Hye for NYLON
do you know Park Shin Hye ? she is a korean actress. pernah nonton you're beautiful atau kalo di indonesia lebih ngetop dengan nama he's beautiful ? nahhh, Shin Hye disini yang memerankan Go Mi Nam dan Juga Go Mi Nyu. so, let's check her cute photos shoot !













lucu banget kan ?
sumber:
Sabtu, 06 November 2010
Serena Van Der Woodsen
Serena Van Der Woodsen salah satu tokoh yang ada di serial drama Gossip girl, nah kali ini gue mau bahas fashion-nya. she's so adorable woman with branded clothes.
Jumat, 05 November 2010
Dia melangkah pergi
Meniggalkan sejuta kegundahan di hati
Hari ini hujan turun lagi, segera kudekap selimut tipis yang memberiku kehangatan, kutiup pelan2 coklat hangat di gengamanku. Asapnya mengepul, ku seruput pelan pelan, rasanya kental dan manis. Cocok buat cuaca hari ini. Ku pandangi jendela kamarku, tidak ada kegiatan hari ini. Kumainkan jari jariku di dekat jendela kayu, tak berpengaruh. Rasa bosan melandaku. Seharusnya ada seseorang yang menemaniku disini, ya seharusnya ada.
Pikiranku kembali melayang ke kejadian 2 tahun yang lalu. Hari itu, langit berawan menutupi langit seantero jakarta. Dengan cemas aku menatap jalan yang terbentang di depan, tersendat. Kulirik jam tanganku dengan cemas, waktu berjalan tanpa kompromi. Mataku tiba2 terasa hangat. Sekuat tenaga aku berusaha menahan air mata untuk tidak jatuh. Ku genggam kuat kuat handphoneku, aku putus asa. Melihat pesawat terbang di langit membuat kupu2 di perutku terus berterbangan. Kumohon, tunggu aku. Mobilku terhenti di pelataran bandara soekarno hatta. Cepat2 aku membuka pintu tanpa menunggu mama ataupun papa. Yang kupikirkan sekarang ini hanyalah dia. Aku berlari tanpa arah, hanya mengandalkan petunjuk seadanya. Langkahku terhenti saat melihat sosok yang sangat aku kenali, itu dia. Disana. Bergantian berpelukan dengan kedua orang tuanya, di sampingnya bersandarkan koper kecil. Kak jeremy ada disana. Ku usap mataku. Ku tahan cairan hangat yang tak henti2nya menggenangi mataku. Ku ambil nafas pelan-pelan. Lalu berjalan pelan menghampirinya. Sosok itu mengamatiku, mukanya terkejut. Siapa sangka aku ada disini ? Dia terdiam tak bergerak, kupandangi yang lain, kak jeremy melemparkan senyumnya yang khas kepadaku, tante hana tersenyum simpul di hiasi sisa sisa air mata di pipinya, om arman memandangku lalu tersenyum. Aku membalas senyum mereka, senyumku lemah. Kaki kakiku makin lemas, ingin rasanya aku berlari lalu memeluknya tapi aku tak bisa. Langkahku terhenti tepat di depannya. Ku tundukkan wajahku, takut takut air mataku terjatuh. Disanalah dia mengusap kepalaku dengan kasih sayangnya. Di angkatnya daguku, air mataku menggenang melihat sepasang mata hangatnya. Saat ini aku sedang sangat tidak ingin menangis. Tapi air mataku berkata lain, perlahan satu tetes jatuh disusul dengan puluhan tetes lainnya. Dia hanya tersenyum tak berhenti mengelus kepalaku.
"Dasar cengeng. Kalo ga kuat makanya ga usah nganterin gue"
"Lo bilang kita sahabat, lo bilang kita selalu sama-sama. Sekarang lo pergi tanpa pamit sama gu..e" suaraku bergetar serak
"Kita akan selalu sama-sama kok. But, this is what I want, you know that." Di hapusnya air mataku dengan kedua ibu jarinya "jangan nangis, katanya jagoan"
"Ill miss you so bad, bi"
"Me too. Take care yourself. Sampe gue balik nih ke jakarta 4 tahun lagi, lo harus bisa wajib kudu manggil gue rabby bukan ba-bi ba-bi aja!" Rabby memaksakan tawanya, lalu memberiku pelukan cepat, terlalu cepat untuk 4 tahun kedepan.
"Well, I gotta go now. Remember my advices."
"Kirimin aku email kalo kamu udah sampe disana"
"Pasti."
Rabby memeluk keluarganya satu persatu, menyeret kopernya, lalu pergi tanpa pernah lagi menoleh melihatku yang mulai menangis terisak karna sangat teramat berharap melihat wajahnya untuk terakhir kali.
Hari itu, tidak ada satupun email yang masuk.
Seharusnya, seharusnya ending kejadian tadi seharusnya seperti di film-film romantis, di novel-novel cinta dimana kejadian ini seharusnya Rabby ga jadi berangkat. Atau menoleh sedikit ke arahku. Atau dimana rabby lari-lari ga jadi berangkat atau hanya sekedar memeberi pelukan kilat. Tapi itu ga terjadi sama sekali. Rabby tetap pergi tanpa menoleh tanpa kabar selama 2 tahun terakhir ini.
Meniggalkan sejuta kegundahan di hati
Hari ini hujan turun lagi, segera kudekap selimut tipis yang memberiku kehangatan, kutiup pelan2 coklat hangat di gengamanku. Asapnya mengepul, ku seruput pelan pelan, rasanya kental dan manis. Cocok buat cuaca hari ini. Ku pandangi jendela kamarku, tidak ada kegiatan hari ini. Kumainkan jari jariku di dekat jendela kayu, tak berpengaruh. Rasa bosan melandaku. Seharusnya ada seseorang yang menemaniku disini, ya seharusnya ada.
Pikiranku kembali melayang ke kejadian 2 tahun yang lalu. Hari itu, langit berawan menutupi langit seantero jakarta. Dengan cemas aku menatap jalan yang terbentang di depan, tersendat. Kulirik jam tanganku dengan cemas, waktu berjalan tanpa kompromi. Mataku tiba2 terasa hangat. Sekuat tenaga aku berusaha menahan air mata untuk tidak jatuh. Ku genggam kuat kuat handphoneku, aku putus asa. Melihat pesawat terbang di langit membuat kupu2 di perutku terus berterbangan. Kumohon, tunggu aku. Mobilku terhenti di pelataran bandara soekarno hatta. Cepat2 aku membuka pintu tanpa menunggu mama ataupun papa. Yang kupikirkan sekarang ini hanyalah dia. Aku berlari tanpa arah, hanya mengandalkan petunjuk seadanya. Langkahku terhenti saat melihat sosok yang sangat aku kenali, itu dia. Disana. Bergantian berpelukan dengan kedua orang tuanya, di sampingnya bersandarkan koper kecil. Kak jeremy ada disana. Ku usap mataku. Ku tahan cairan hangat yang tak henti2nya menggenangi mataku. Ku ambil nafas pelan-pelan. Lalu berjalan pelan menghampirinya. Sosok itu mengamatiku, mukanya terkejut. Siapa sangka aku ada disini ? Dia terdiam tak bergerak, kupandangi yang lain, kak jeremy melemparkan senyumnya yang khas kepadaku, tante hana tersenyum simpul di hiasi sisa sisa air mata di pipinya, om arman memandangku lalu tersenyum. Aku membalas senyum mereka, senyumku lemah. Kaki kakiku makin lemas, ingin rasanya aku berlari lalu memeluknya tapi aku tak bisa. Langkahku terhenti tepat di depannya. Ku tundukkan wajahku, takut takut air mataku terjatuh. Disanalah dia mengusap kepalaku dengan kasih sayangnya. Di angkatnya daguku, air mataku menggenang melihat sepasang mata hangatnya. Saat ini aku sedang sangat tidak ingin menangis. Tapi air mataku berkata lain, perlahan satu tetes jatuh disusul dengan puluhan tetes lainnya. Dia hanya tersenyum tak berhenti mengelus kepalaku.
"Dasar cengeng. Kalo ga kuat makanya ga usah nganterin gue"
"Lo bilang kita sahabat, lo bilang kita selalu sama-sama. Sekarang lo pergi tanpa pamit sama gu..e" suaraku bergetar serak
"Kita akan selalu sama-sama kok. But, this is what I want, you know that." Di hapusnya air mataku dengan kedua ibu jarinya "jangan nangis, katanya jagoan"
"Ill miss you so bad, bi"
"Me too. Take care yourself. Sampe gue balik nih ke jakarta 4 tahun lagi, lo harus bisa wajib kudu manggil gue rabby bukan ba-bi ba-bi aja!" Rabby memaksakan tawanya, lalu memberiku pelukan cepat, terlalu cepat untuk 4 tahun kedepan.
"Well, I gotta go now. Remember my advices."
"Kirimin aku email kalo kamu udah sampe disana"
"Pasti."
Rabby memeluk keluarganya satu persatu, menyeret kopernya, lalu pergi tanpa pernah lagi menoleh melihatku yang mulai menangis terisak karna sangat teramat berharap melihat wajahnya untuk terakhir kali.
Hari itu, tidak ada satupun email yang masuk.
Seharusnya, seharusnya ending kejadian tadi seharusnya seperti di film-film romantis, di novel-novel cinta dimana kejadian ini seharusnya Rabby ga jadi berangkat. Atau menoleh sedikit ke arahku. Atau dimana rabby lari-lari ga jadi berangkat atau hanya sekedar memeberi pelukan kilat. Tapi itu ga terjadi sama sekali. Rabby tetap pergi tanpa menoleh tanpa kabar selama 2 tahun terakhir ini.
Senin, 01 November 2010
Langganan:
Postingan (Atom)